Pages

Labels

Sabtu, 14 April 2012

KARTINI DAN PEMIKIRANNYA


      Kartini adalah tokoh yang dihadirkan sebagai pejuang Emansipasi yang sangat  maju dalam cara berpikir dibanding dengan perempuan-perempuan pada masanya.
         Kartini sering membaca buku, koran-koran, dan majalah Eropa yang kemudian  ia tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Dan akhirnya Kartini pun terinspirasi untuk memajukan perempuan pribumi karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.
     Kartini mahir sekali berbahasa Belanda, dia sering mengirimkan surat ke pada temannya di Belanda. Inti dari surat yang ia kirim tertulis pemikiran Kartini tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribum. Ia ingin wanita memiliki kebebasan menuntuk ilmu dan belajar. Menurutnya hal ini akibat dari kekungan adat Jawa yang menganggap bahwa perempuan tidak bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan lelaki yang tidak dikenal, atau harus bersedia dimadu.

Kritik Terhadap Agamanya

    Ini adalah pemikiran kritis selanjutnya, setelah ia mencoba memberikan argument mengenai hak dan kebebasan perempuan pribumi.
      Kartini mempertanyakan “Mengapa Kitab suci harus dilafalkan dana dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami?” kemudian ia juga mengungkapkan bahwa dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti.
      Agama harus menjaga kita dari pada perbuatan dosa, tetapi berapa banyak dosa diperbuat orang atas nama agama? Kartini mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Baginya, lengkap sudah penderitaan perempuan yang dunianya hanya sebatas tembok rumah.
Bagaimana pendapat Anda mengenai pemikiran wanita yang telah dinobatkan sebagai pahlawan Nasional ini ???


Sumber: Salman Iskandar, 55 Tokoh Muslim Indonesia Paling Berpengaruh, Solo, Tiga Serangkai, hal : 127

0 komentar:

Posting Komentar