Pages

Labels

Jumat, 12 Oktober 2012

Nasyath Lughowi “Hiburan di Tengah Kegalauan”


Jam-jam pelajaran yang padat membuat seorang penuntut ilmu terkadang merasa jenuh atau pun penat. Hal itu memang wajar, tidak hanya pelajar namun bagi mereka yang sudah bekerja pun merasakan hal yang demikian, rasa letih, lelah karena harus pulang malam dan esoknya harus kembali masuk lebih awal. Tahu kah anda, menurut penelitian dari para ahli bahwa otak dan pikiran pun memerlukan istiharat atau adanya sesuatu yang membuat dia merasa nyaman, karena dengan demikian semuanya akan kembali segar dan siap untuk memulai aktivitas kembali.

Nasyath Lughowi merupakan salah satu kegiatan alternative hiburan mendidik. Kegiatan yang sudah mulai berjalan satu pekan sekali di Kampus C Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir, Cipayung ini, sebenarnya adalah program anyar. Mungkin dalam benak pembaca bertanya-tanya, apa itu Nasyath Lughowi dan kegiatan apa saja yang dilakukan ?

Okeee…..Kamu tahu kan….Muhadhoroh (latihan ceramah), debat, mashrohiyah atau yang lebih dikenal dengan drama, puisi, kemudian nasyid ???. Nah, semua itu terangkum dalam satu wadah kegiatan yang disebut Nasyath Lughowi, dan seluruh penampilan menggunakan bahasa arab. Tentunya ini sangatlah menarik karena untuk melatih kelancaran atau keaktifan para mahasiswi dalam berbicara bahasa Arab, serta menjadi ajang melatih keberanian dalam menyampaikan dakwah khusunya di masyarakat kelak jika sudah turun ke lapangan.

Muna Tsauri (19) salah seorang mahasiswi Semester 1 menuturkan bahwa dirinya sudah tidak asing lagi dengan kegiatan semacam ini. “Kegiatan ini sangatlah bermanfaat karena dapat menjadi salah satu wadah pembelajaran serta melatih kepercayaan diri seseorang.” Ujarnya dengan santai. Muna juga memberikan saran agar kegiatan ini diadakan setiap sebulan sekali, karena jika acara diadakan seminggu sekali akan membuat para mahasiswi merasa jenuh.

Berbeda dengan Sa’diyah (20) semester 3 yang juga mengikuti jalannya kegiatan. “Acara ini cukup bagus, karena dapat menjadi ajang refreshing di tegah kejenuhan belejar, dan para mahasiswi dapat berapresiasi.” Tuturya dengan bijak. “Namun, untuk cerita yang akan ditampilkan perlu ada pengontrolan terutama pada isi cerita itu sendiri ” Lanjutnya. Kemudian menurutnya perlu ada naskah scenario yang jelas, juga terdapat semacam diskusi antar kelompok.

“Sangat efektif sekali jika kegiatan ini tetap dilaksanakan seminggu sekali. Mengingat bahasa yang berjalan dengan baik. dengan demikian kami dapat meningkatkan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.” Kesannya.
Demikian beberapa pendapat mengenai kegiatan Nasyath Lughwi. Berbeda pendapat wajar, namun jangan sampai beda tujuan. (Lily)

0 komentar:

Posting Komentar