Jam-jam
pelajaran yang padat membuat seorang penuntut ilmu terkadang merasa jenuh atau
pun penat. Hal itu memang wajar, tidak hanya pelajar namun bagi mereka yang
sudah bekerja pun merasakan hal yang demikian, rasa letih, lelah karena harus
pulang malam dan esoknya harus kembali masuk lebih awal. Tahu kah anda, menurut
penelitian dari para ahli bahwa otak dan pikiran pun memerlukan istiharat atau
adanya sesuatu yang membuat dia merasa nyaman, karena dengan demikian semuanya
akan kembali segar dan siap untuk memulai aktivitas kembali.
Nasyath
Lughowi merupakan salah satu kegiatan alternative hiburan mendidik. Kegiatan
yang sudah mulai berjalan satu pekan sekali di Kampus C Sekolah Tinggi Ilmu
Da’wah Mohammad Natsir, Cipayung ini, sebenarnya adalah program anyar. Mungkin
dalam benak pembaca bertanya-tanya, apa itu Nasyath Lughowi dan kegiatan apa
saja yang dilakukan ?
Okeee…..Kamu tahu kan….Muhadhoroh (latihan ceramah), debat, mashrohiyah atau yang lebih dikenal dengan drama, puisi, kemudian nasyid ???. Nah, semua itu terangkum dalam satu wadah kegiatan yang disebut Nasyath Lughowi, dan seluruh penampilan menggunakan bahasa arab. Tentunya ini sangatlah menarik karena untuk melatih kelancaran atau keaktifan para mahasiswi dalam berbicara bahasa Arab, serta menjadi ajang melatih keberanian dalam menyampaikan dakwah khusunya di masyarakat kelak jika sudah turun ke lapangan.
Okeee…..Kamu tahu kan….Muhadhoroh (latihan ceramah), debat, mashrohiyah atau yang lebih dikenal dengan drama, puisi, kemudian nasyid ???. Nah, semua itu terangkum dalam satu wadah kegiatan yang disebut Nasyath Lughowi, dan seluruh penampilan menggunakan bahasa arab. Tentunya ini sangatlah menarik karena untuk melatih kelancaran atau keaktifan para mahasiswi dalam berbicara bahasa Arab, serta menjadi ajang melatih keberanian dalam menyampaikan dakwah khusunya di masyarakat kelak jika sudah turun ke lapangan.
Muna Tsauri
(19) salah seorang mahasiswi Semester 1 menuturkan bahwa dirinya sudah tidak
asing lagi dengan kegiatan semacam ini. “Kegiatan ini sangatlah bermanfaat
karena dapat menjadi salah satu wadah pembelajaran serta melatih kepercayaan
diri seseorang.” Ujarnya dengan santai. Muna juga memberikan saran agar
kegiatan ini diadakan setiap sebulan sekali, karena jika acara diadakan
seminggu sekali akan membuat para mahasiswi merasa jenuh.
Berbeda dengan
Sa’diyah (20) semester 3 yang juga mengikuti jalannya kegiatan. “Acara ini
cukup bagus, karena dapat menjadi ajang refreshing di tegah kejenuhan belejar,
dan para mahasiswi dapat berapresiasi.” Tuturya dengan bijak. “Namun, untuk
cerita yang akan ditampilkan perlu ada pengontrolan terutama pada isi cerita
itu sendiri ” Lanjutnya. Kemudian menurutnya perlu ada naskah scenario yang
jelas, juga terdapat semacam diskusi antar kelompok.
“Sangat
efektif sekali jika kegiatan ini tetap dilaksanakan seminggu sekali. Mengingat bahasa
yang berjalan dengan baik. dengan demikian kami dapat meningkatkan bahasa dalam
kehidupan sehari-hari.” Kesannya.
Demikian
beberapa pendapat mengenai kegiatan Nasyath Lughwi. Berbeda pendapat wajar, namun
jangan sampai beda tujuan. (Lily)
0 komentar:
Posting Komentar